MurniCare Skin Clinic, Jakarta – Mau suntik putih tapi takut jadi autoimun? Sebenarnya, suntik putih atau infus whitening terbilang sering dilakukan para wanita di Indonesia. Keinginan untuk memiliki kulit putih dan cerah secara instan menjadi salah satu faktor pendorong infus whitening banyak diminati. Namun, hubungan suntik putih dan autoimun masih menjadi perdebatan. Apakah benar infus whitening dapat menyebabkan autoimun? Nah, kita akan mengetahui jawabannya pada artikel kali ini! Simak sampai habis yaa!
Kandungan Infus Whitening
Sebenarnya, apa saja ya kandungan dalam suntik putih? Infus whitening ini dapat mengandung beberapa kandungan pencerah kulit sebagai berikut.
1. Glutathione
Glutathione dikenal mampu mengurangi tampilan noda hitam pada kulit. Secara topikal, glutathione bekerja dengan baik di permukaan kulit. Banyak jenis skincare yang mengandung glutathione, misalnya serum, body lotion dan moisturizer. Nah, ternyata glutathione tidak hanya dapat digunakan secara topikal. Kandungan ini juga digunakan dalam infus whitening. Glutathione berfungsi sebagai antioksidan dan menghambat produksi melanin kulit sehingga kulit terlihat cerah.
2. Vitamin C
Vitamin C menjadi kandungan yang favorit buat mencerahkan kulit. Secara topical, vitamin C berperan untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari, merawat skin-barrier, meredakan kulit kemerahan akibat peradangan dan meratakan warna kulit. Namun, vitamin C juga bisa digunakan melalui infus. Artinya, vitamin C menutrisi langsung dari dalam.
3. Tranexamic Acid
Ada yang familiar dengan tranexamic acid? Kandungan ini juga sering digunakan secara topikal dalam skincare. Umumnya, tranexamic acid ini berfungsi untuk mengatasi area gelap di kulit. Tranexamic acid berinteraksi dengan enzim plasmin yang akan diproduksi berlebih jika terkena paparan panas matahari. Keadaan ini berujung pada produksi melanin berlebih, sehingga terjadi pigmentasi yang membuat kulit terlihat lebih gelap. Nah, tranexamic acid berperan mencegah terjadinya hal ini sehingga warna kulit tampak lebih baik dan merata.
Infus Whitening dan Risiko Autoimun
Apakah benar infus whitening dapat menyebabkan autoimun? Infus whitening biasanya mengandung antioksidan dan sebaiknya diberikan dalam dosis yang sesuai.
Hubungan antara infus whitening dan autoimun pernah dijelaskan oleh dr. Arini Astasari Widodo, Dokter Spesialis Kulit, Kelamin, dan Estetika kepada CNN Indonesia. Beliau menjelaskan bahwa belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa infus whitening dapat menyebabkan autoimun. Namun, memang ada laporan mengenai efek samping ringan pada permukaan kulit setelah perawatan.
Hal ini juga sejalan dengan kesimpulan pada Jurnal Autoimmunity Reviews, bahwa studi tentang interaksi antara glutathione dan sistem imun masih menarik perhatian peneliti untuk mengetahui hubungan keduanya.
Healthline bahkan menyebutkan bahwa glutathione justru dapat melindungi sel mitokondria yang dapat diserang oleh penyakit autoimun. Glutathione juga berperan mengurangi stres oksidatif yang berhubungan dengan autoimun.
Hal Penting dalam Infus Whitening
Bagi kamu yang berencana atau baru saja menjalani suntik putih, rasanya penting mengetahui bahwa asupan air putih sangat dibutuhkan. Mengapa? Karena infus whitening yang masuk ke tubuh diproses dalam ginjal dan membuang kelebihannya lewat urin. Jadi, hindari bermalas-malasan minum air putih setelah infus pemutih ya!
Setelah infus whitening, kemungkinan kamu akan mengalami beberapa gejala ringan akibat meningkatnya kadar vitamin dan glutathione dalam tubuh. Misalnya, kandungan vitamin C berlebih dalam infus whitening dapat menyebabkan mual dan naiknya asam lambung.
Selain itu, seperti yang disebutkan sebelumnya, gejala seperti ruam, gatal, alergi dan gangguan pencernaan mungkin dirasakan. Jika kamu merasakan diantara gejala ini, segera dapatkan bantuan medis untuk penanganan yang tepat.
Jadi, bagi kamu yang berencana untuk perawatan dengan dengan infus whitening, pastikan menjalankannya sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan. Perhatikan saran medis dari ahli kecantikan. Kandungan glutathione, vitamin C dan antioksidan lain pada infus whitening memberikan manfaat yang maksimal jika dalam kadar yang tepat. Walaupun belum ada penelitian pasti tentang infus whitening dapat menyebabkan autoimun, namun efek samping lain mungkin saja terjadi jika melakukan prosedur terlalu sering atau dengan kadar yang berlebihan.
Kesimpulannya, semua perempuan cantik dengan ciri khasnya masing-masing. Yang terpenting, warna kulit bukan segalanya untuk terlihat cantik. Jadi, nggak perlu terburu-buru untuk mengambil langkah demi penampilan terbaikmu yaa!
References :
1. Whelan, Corey. Glutathione Benefits. Healthline, 26 Sept. 2024, www.healthline.com/health/glutathione-benefits.
2. Perricone, Carlo, et al. Glutathione: A Key Player in Autoimmunity. Autoimmunity Reviews, vol. 8, no. 8, Feb. 2009, pp. 697–701. https://doi.org/10.1016/j.autrev.2009.02.020.
3. Barron, Bryan. Tranexamic acid for skin: What it is and How it works. Paula’s Choice Skincare, 9 Mar. 2022, www.paulaschoice.com/skin-care-advice/ingredient-spotlight/tranexamic-acid-for-skin-what-it-is-and-how-it-works?
4. Zella, Wita. Infus Putih Sebabkan Gejala autoimun? Begini penjelasan dokter kulit. IORA Clinic, 13 July 2022, www.ioraclinic.com/post/infus-putih-sebabkan-gejala-autoimun-begini-penjelasan-dokter-kulit.
5. Tim. Benarkah Suntik Putih Dan Vitamin C Bisa Sebabkan Autoimun?” Gaya Hidup, 11 Jan. 2024, www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20240110142159-255-1047669/benarkah-suntik-putih-dan-vitamin-c-bisa-sebabkan-autoimun.
6. 5 Efek Samping Suntik Putih yang Jarang Diketahui. Alodokter, 8 Aug. 2023, www.alodokter.com/5-efek-samping-suntik-putih-yang-jarang-diketahui.
Baca juga
Apa Itu Hiperpigmentasi? Kenali Penyebab dan Pencegahannya!
Kenali Perbedaan Label SPF dan PA pada Sunscreen
No comment