MurniCare, Jakarta – Bagi ibu hamil, semua asupan yang masuk ke dalam tubuh harus sehat, bersih dan bergizi untuk ibu dan bayi. Skincare adalah salah satunya. Walaupun hanya digunakan di permukaan kulit, kandungan skincare dapat mempengaruhi keadaan dalam tubuh ibu hamil. Nah, seperti apa sih kandungan skincare yang aman untuk ibu hamil? Simak penjelasannya dibawah ini yuk, agar para bumil dapat lebih bijak dalam memilih skincare.
Ibu hamil seringkali mengalami beberapa masalah kulit. Salah satunya adalah hiperpigmentasi di beberapa bagian tubuh. hiperpigmentasi adalah keadaan kulit yang berwarna lebih gelap dari keadaan disekitarnya. Hal ini membuat ibu hamil mengalami penurunan kepercayaan diri. Solusinya adalah menggunakan skincare yang berfungsi untuk mencerahkan kulit. Sayangnya, tidak semua skincare memiliki kandungan yang aman untuk ibu hamil. Lalu, apa saja kandungan skincare yang boleh digunakan dan yang harus dihindari?
Kandungan skincare yang boleh digunakan ibu hamil
1. Niacinamide
Kandungan niacinamide aman digunakan ibu hamil. Kandungan ini berfungsi untuk mencerahkan dan mengurangi hiperpigmentasi pada kulit. Niacinamide juga dapat digunakan sebagai anti-aging. Jadi, ibu hamil tidak perlu bersentuhan dengan kandungan skincare anti-aging lain yang berisiko untuk janinnya.
2. Benzoyl Peroxide
Benzoyl peroxide merupakan bahan aktif untuk mengatasi jerawat. Penggunaan kandungan benzoyl peroxide pada produk topikal hanya diserap sebanyak 5%. Kandungan ini kemudian melalui proses metabolisme menjadi asam benzoat yang keluar dari urin tanpa perubahan bentuk. Oleh karena itu, benzoyl peroxide boleh digunakan untuk ibu hamil. Namun, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter terkait penggunaan kandungan skincare yang satu ini.
3. Vitamin C
Skincare yang mengandung vitamin C tergolong aman untuk ibu hamil dan menyusui. Vitamin C dapat ditemukan pada sayur berdaun hijau atau jeruk yang dilarutkan pada skincare yang kadar asamnya berkurang sehingga aman digunakan di permukaan kulit. Vitamin C berperan dalam mengurangi hiperpigmentasi, mencerahkan kulit dan pergantian sel kulit. Dengan menggunakan vitamin C, ibu hamil masih mendapatkan manfaat yang sama seperti menggunakan retinol.
4. Azelaic acid
Azelaic Acid boleh digunakan, tapi hanya pada sedikit area kulit dan tidak digunakan pada kehamilan trimester pertama. Kandungan azelaic acid digunakan sebagai pengganti hidroquinon bagi ibu hamil. Azelaic acid ini berperan sebagai anti-inflamasi dan anti bakteri. Biasanya, terdapat pada skincare untuk mengatasi jerawat.
5. Glycolic Acid
Glycolic acid berfungsi untuk mengatasi jerawat dan eksfoliasi. Kandungan glycolic acid boleh digunakan untuk ibu hamil, namun dalam jumlah yang sedikit. Glycolic acid termasuk kandungan AHA. Ibu hamil dapat memilih skincare dengan kandungan glycolic acid dengan konsentrasi kurang dari 10 persen.
6. Benzoyl Peroxide
Kandungan ini masih boleh digunakan untuk ibu hamil. Namun, sebaiknya gunakan sesuai kebutuhan. Konsultasikan dahulu ke dokter untuk penggunaan skincare dengan kandungan benzoyl peroxide ini. Seperti azelaic acid, benzoyl peroxide juga berfungsi untuk mengatasi jerawat dan bekasnya.
7. Hyaluronic Acid
Kandungan hyaluronic acid dapat mengikat air seribu kali beratnya dalam air. Gunakanlah hyaluronic acid dalam bentuk serum, lalu aplikasikan pelembab. Hyaluronic acid merupakan salah satu kandungan skincare yang aman untuk ibu hamil.
8. Mineral Sunscreen / Physical sunscreen
Physical sunscreen bekerja dengan cara menutup permukaan kulit dan memantulkan cahaya matahari. Jadi, kulit tidak terpapar bahaya dari sinar matahari. Zinc oxide dan titanium dioxide yang terkandung pada physical sunscreen lebih dapat ditoleransi. Pada artikel sebelumnya, kita sudah membahas tentang sunscreen dengan kandungan titanium dioxide.
Kandungan yang dihindari ibu hamil
1. Retinoid atau retinol
Bagi ibu hamil, lebih baik mempertimbangkan untuk menggunakan skincare dengan kandungan retinol dan turunannya. Misalnya, retinaldehyde, retinyl retinoate, atau hydroxypinacolone retinoate.
2. Hydroquinone
Kandungan hydroquinone bisa digunakan untuk memutihkan kulit. Biasanya, ibu hamil mengalami hiperpigmentasi atau ada area kulit yang menggelap dibanding area lain. Menurut penelitian jurnal Clinical and Aesthetic Dermatology, hydroquinone memiliki penyerapan sistemik yang tinggi dalam tubuh. Meskipun resikonya rendah pada manusia, ibu hamil tetap disarankan untuk menghindari penggunaan kandungan ini. Sebagai penggantinya, ibu hamil dapat memilih skincare dengan kandungan azelaic acid.
3. Arbutin
Mengapa penggunaan arbutin sebaiknya dihindari oleh ibu hamil? Arbutin dapat terurai menjadi hidroquinon pada kulit. Sebaiknya, ibu hamil menghindari kandungan ini dan turunannya seperti alpha-arbutin. Apabila ingin menggunakan skincare untuk anti-aging, maka cukup gunakan skincare dengan kandungan niacinamide dan vitamin C.
4. Chemical Sunscreen
Kandungan oxybenzone dapat mengganggu sistem endokrin. Sistem endokrin ini menggunakan hormon untuk mengkoordinasikan sistem perkembangan, reproduksi, neurologis dan sistem imun. Terganggunya sistem endokrin akan mengganggu jalannya sistem-sistem tersebut. Hal ini dapat mempengaruhi perkembangan janin. Oleh karena itu, penggunaan chemical sunscreen tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
Terlepas dari boleh atau tidaknya menggunakan beberapa kandungan skincare, konsultasi dengan dokter adalah hal yang pertama dilakukan. Apapun skincare yang akan digunakan, sebaiknya ibu hamil ataupun ibu menyusui tetap mendengarkan saran dokter. Selebihnya, pilih skincare yang nyaman digunakan.
Punya pertanyaan dan pengalaman terkait skincare saat sedang hamil atau menyusui? Tulis di kolom komentar di bawah yaa!
Referensi
No comment